IAEA : Indonesia Paling Siap Bangun PLTN

 
Tidak bisa dipungkiri, saat ini Indonesia tidak dalam keadaan surplus energi. Belakangan ini sering tejadi pemadaman listrik di berbagai daerah di Indonesia.

Walaupun pemerintah telah mencanangkan berbagai program peningkatan sumber daya listrik, tapi tetap saja hingga saat ini belum terlihat hasil yang signifikan. Indonesia (PLN) masih "keteteran" untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

Sebenarnya ada satu solusi yang sangat menjanjikan. Yaitu dibangunnya PLTN di Indonesia. Saya yakin masih banyak orang yang tidak mengerti apa itu PLTN. Kebanyakan masyarakat kita masih menganggap PLTN itu seperti sebuah Bom Atom raksasa yang siap menghancurkan Indonesia kapan saja. Itulah anggapan yang salah kaprah. PLTN telah dibangun di lebih dari 30 negara di dunia. Dan sekarang tidak pernah lagi terdengar kejadian bocornya instalasi nuklir di berbagai negara itu. Salah satu negara yang telah memiliki PLTN adalah Korea Selatan. Negara kecil ini, saat ini menjadi salah satu negara yang maju ekonominya di Asia. Kenapa? Karena kebutuhan energinya terpenuhi, yang berimbas pada lancarnya industri dan perekonomian di sana.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia merupakans salah satu negara penghasil Uranium di dunia. Mungkin salah satu yang terbesar. Tambang bahan dasar reaksi nuklir itu terdapat di Kalimantan dan Irian Jaya. Tentu para pembaca sekalian masih ingat kasus di Irian jaya, ketika PT. Freeport diduga telah menemukan sebuah tambang uranium yang begitu besar di sana, namun Freeport mengelaknya.


Beberapa waktu lalu, saya membuka website resmi kampus saya, tf.ugm.ac.id. Dan saya menemukan sebuah review berita yang sangat menarik mengenai pembangunan PLTN di Indonesia.
Berikut ini cuplikan berita nya..

REPUBLIKA.CO.ID,WINA--Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang paling siap mengembangkan energi nuklir, bersama dua negara lainnya Jordania dan Vietnam.
"Dukungan IAEA ini sebagai dorongan politis bagi Indonesia untuk mengembangkan PLTN," kata Duta Besar RI untuk Austria I Gusti Agung Wesaka di Wina, Austria, Rabu malam.

Saat ini, menurut dia, yang masih menjadi masalah bagi Indonesia adalah penerimaan publik dan keputusan politik, sedangkan aspek-aspek lain dinilai sudah memenuhi. "Bangka Belitung tidak bisa bergerak tanpa keputusan politik dari pusat. Sementara Vietnam sudah lebih dulu memulainya dengan menyepakati kerja sama pembangunan PLTN dengan Rusia," katanya.

Kesimpulan itu adalah hasil penelitian IAEA yang bermarkas di Wina, berjudul "Integrated Nuclear Infrastructure Review 2009" yang meneliti kesiapan negara berkembang mengembangkan PLTN. Dirjen IAEA Yukia Amano sangat antusias mendukung Indonesia mengembangkan nuklir dan berharap bisa berkunjung ke Jakarta dalam waktu dekat.

Sementara itu Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengatakan, Babel siap mendukung pembangunan PLTN dengan menyediakan dua lokasi di Bangka Selatan dan Bangka Barat.
Ia menegaskan, bahwa Babel membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Kami berharap pemerintah juga membangun transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera dan ke Babel sehingga PLTN di Babel bisa menambah kapasitas listrik nasional," katanya. Ia juga meminta rakyat Babel mendukung program persiapan pembangunan PLTN tersebut.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant

0 comments:

Post a Comment

Harrietcabelly Blog